Senin, 15 Maret 2010

meledakkan diri

Ledakkan potensi dan bersyujur pada Ilahi

http://netsains.com/wp-content/uploads/2009/03/nuclear-bomb.jpg


Bismillah,
Ba'da tahmid wa shalawat.

Sahabat, pernah nggak ngeliat orang yang keliatannya begitu banyak potensi, namun sekarang malah tidak berkembang alias "nggak meledak potensinya"?

Jangankan kita, bahkan dalam dunia percaturan politik tanah air, kita dapat tarik hikmah dari banyaknya pemimpin-pemimpin bangsa yang asalnya dikagumi, eh.. ternyata hilang ditelan zaman. Bukan ? Saya sedang tidak membicarakan siapapuntapi lebih ke mengapa dan bagaimana..

Ternyata, setiap kita mempunyai kesempatan yang sama untuk berubah dan sukses, dan tentunya mengambil momentum sejarah, dimana setiap molekul DNA kesuksesan berkumpul dan berintegrasi meningkatkan adrenalin keberanian kita untuk sukses. Dan.. saat peluang itu tiba.. dengan gagah berani kita berkata : "Inilah momentum ledakan potensiku, kan kukerahkan seluruh potensi tuk mengambil seluruh peluang yang ada, dan kan kukatakan kuat kepada sejarah, masih ada pemuda yang kan mengukir sejarah dengan tinta emas ketaqwaan dan karyanya"

Sahabat, ada beberapa langkah yang harus kita perhatikan, agar kita tidak layu sbelum berkembang, atau dilapuk dimakan waktu.

1. Persiapan
Ya.. berapa banyak peluang yang datang menghampiri, tapi kalau kita tidak sigap dengan mempersiapkannya. peluang itu hanya akan datang dan pergi begitu saja. Mulailah kerenkan diri dengan ilmu, keterampilan, kesiapan ruhiyyah dan segala sesuatunya. Jadi ingat kata-kata abangku yang luar biasa, Bang Mahmud, "Indah pada waktunya..."

2. Naikkan Adrenalin

Ya.. kadangkala kita harus memaksa diri ini untuk berada dalam Danger Zone, seperi yang dikatakan Jemes Gwee dalam bukunya, mulailah untuk mau mengubah zona kenyamanan kita menuju zona penuh tantangan.

Kalau sekarang masih minta ke orang tua, yuk, belajar untuk membuat sebuah motto "1 minggu tanpa duit ortu !!".. Udah sukses ? naik jadi "1 bulan nekad MANDIRI".. InsyaAllah akhirnya for a long time.. kita dah ga minta lagi.. bahkan memberi.. amin.

Kalau Rumus Bang Jaya Setiabudi, "The Power of Kepepet".. ya. ternyata dalam kondisi terdesak, kecerdasan kita bisa meningkat ratusan kali lipat. Ya iyalah... seperti dikejar (mohon maaf) anjing, dengan sekuat tenaga kita kan berlari, bahkan bisa mengalahkan Forrest Gum. He3x

3. Never Ending Learning
"Orang yang bodoh adalah dia yang mengatakan dirinya pintar dan tidak mau belajar lagi"

Pernah denger cerita Dinosaurus kenapa punah ?


Nama saya Din.. Dinosaurussss nama panjang saya


Ada yang bilang karena ada meteor besar jatuh ke bumi dan menghancurkan tetumbuhan dan hewan-hewan pada masa itu. Eit.. tunggu dulu, ada yang dilupakan nih... Dinosaurus waktu itu masih banyak yang hidup kok, hanya beberapa hari setelah itu, mereka yang tidak bisa beradaptasi karena makanan pokoknya layu atau mati lalu kelaparan dan mati.

Bukan ingin mengasosiasikan Sahabat dengan Dinosaurus, tapi intinya bahwa "hakikatnya semuanya akan berubah, kecuali perubahan itu sendiri". Jadi kalau sekarang kita ingin mendapatkan kebahagiaan dan kemakmuran di masa mendatang dengan ilmu dan usaha itu-itu juga, mohon maaf...orang India bilang Nehi Baybeh...

Bahasa kerennya "No pain no gain". Artinya ???
Masa ga tau, yang pasti bukan "buanglah sampah pada tempatnya"(bisa lihat kamus). Nggak ada kesuksesan yang instan.Wong mie instan aja ga instan (harus siapkan air mendidih, buka dulu plastiknya, dll) Kesuksesan itu harus dibayar dimuka, dengan apa ? dengan usaha dan belajar tanpa henti, berlatih sampai letih.. dan berjuang sampai darah mengering, mata memutih (wuihh... mantep Gan !)

Mulai deh setiap hari mengalokasikan waktu untuk membaca, jalan-jalan ke toko buku, menghadiri majelis ilmu, diskusi yang bermutu, coaching bisnis, dan apapun yang membuat ilmu bertambah, iman semakin mantap, dan hati terpaut pada sang pencipta ilmu, Allah Ya 'Alim.

Allah juga nyanjung bener orang yang menggunakan akalnya ... dalam Quran orang-orang yang berakal digambarkan dengan "Alladziina yazkuruna qiyyama waqu'uda wa 'ala junubihim, wayatafakkaruuna fi kholqis samawati wal ardi, wakhtilafillaili wannahari la ayatil liqoumiy yatafakkaruun". Terjemah bebasnya adalah "dialah yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri dan duduk, dan di saat berbaing, seraya mentafakuri penciptaan langit dan bumi.... " sampai di akhirnya Allah menekankan siapakah orang yang luar biasa itu, dialah "Yatafakkaruun". Orang-orang yang menggunakan akalnya untuk berfikir.

Tidak ada komentar: